CPI merupakan singkatan dari Consumer Price Index dalam bahasa Inggris, atau yang dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai Indeks Harga Konsumen (IHK). CPI adalah suatu indikator ekonomi yang mengukur perubahan rata-rata harga barang dan jasa yang dibeli oleh konsumen dalam suatu periode waktu tertentu. Indeks ini biasanya digunakan untuk menilai tingkat inflasi atau deflasi dalam suatu negara atau wilayah.
CPI dihitung dengan membandingkan harga-harga sekelompok barang dan jasa yang diambil dari keranjang belanja konsumen pada dua periode waktu yang berbeda. Perubahan nilai indeks mencerminkan perubahan harga rata-rata barang dan jasa di pasar konsumen.
CPI menjadi indikator penting bagi pemerintah, bank sentral, dan para ekonom untuk memahami tingkat inflasi dan mengukur daya beli konsumen. Data CPI sering digunakan untuk menyesuaikan nilai uang dalam suatu negara, sehingga dapat memberikan gambaran yang lebih akurat tentang seberapa besar daya beli konsumen telah berubah dari waktu ke waktu.
Apa Fungsi CPI
Indeks Harga Konsumen (CPI) memiliki beberapa fungsi penting:
1. Mengukur Inflasi
CPI adalah ukuran inflasi yang paling banyak digunakan, yaitu kenaikan harga barang dan jasa secara keseluruhan dari waktu ke waktu. Dengan melacak perubahan harga sejumlah barang dan jasa, CPI memberikan ukuran seberapa mahal biaya hidup pada standar hidup tertentu dibandingkan periode sebelumnya.
2. Memandu Kebijakan Ekonomi
CPI diawasi secara ketat oleh para pembuat kebijakan, seperti bank sentral, yang menggunakannya untuk mengambil keputusan mengenai kebijakan moneter. Misalnya, jika CPI menunjukkan bahwa inflasi meningkat terlalu cepat, bank sentral mungkin menaikkan suku bunga untuk memperlambat perekonomian dan mendinginkan inflasi. Sebaliknya, jika CPI menunjukkan inflasi terlalu rendah, bank sentral mungkin menurunkan suku bunga untuk merangsang perekonomian.
3. Menyesuaikan Upah dan Tunjangan
CPI juga digunakan untuk menyesuaikan upah dan tunjangan terhadap inflasi. Misalnya, banyak kontrak serikat pekerja yang memiliki penyesuaian biaya hidup (COLA) yang didasarkan pada CPI. Demikian pula, manfaat Jaminan Sosial disesuaikan setiap tahun berdasarkan CPI.
4. Mengempiskan Data Ekonomi Lainnya
CPI dapat digunakan untuk "mengempiskan" data ekonomi lainnya, seperti upah atau PDB, untuk dinyatakan dalam dolar konstan. Artinya, data tersebut disesuaikan dengan inflasi, sehingga bisa lebih akurat dibandingkan data periode lainnya.
5. Memahami Belanja Konsumen
CPI juga dapat digunakan untuk memahami bagaimana konsumen membelanjakan uang mereka. Dengan melacak perubahan harga berbagai kategori barang dan jasa, seperti makanan, perumahan, dan transportasi, CPI dapat memberikan wawasan tentang bagaimana konsumen mengubah kebiasaan belanja mereka sebagai respons terhadap perubahan harga.
Secara keseluruhan, CPI adalah alat yang berharga untuk memahami inflasi, memandu kebijakan ekonomi, menyesuaikan upah dan tunjangan, mengempiskan data ekonomi lainnya, dan memahami belanja konsumen.
Kapan Data CPI di Terbitkan
Biasanya, CPI akan diterbitkan satu bulan setelah dilakukan penilaian. Jadi, data yang diterbitkan pada bulan ini merupakan hasil dari penilaian CPI di bulan sebelumnya. Selanjutnya, data tersebut akan dikumpulkan untuk mengukur tingkat inflasi yang terjadi setiap tahun.
Jadwal rilis data Indeks Harga Konsumen (CPI) berbeda-beda di setiap negara. Di Amerika Serikat, misalnya, Biro Statistik Tenaga Kerja (BLS) biasanya menerbitkan data CPI setiap bulan. Tanggal rilis pastinya bisa berbeda-beda, namun biasanya sekitar pertengahan bulan, tepatnya pada minggu kedua atau ketiga.
Nilai inflasi yang terjadi pada suatu negara bisa dengan mudah mengubah kebijakan fiskal yang berlaku pada suatu negara. Selain menggunakan CPI, masih ada indikator ekonomi lainnya untuk menilai tingkat signifikansi dari inflasi, seperti indeks konsumsi individu, harga produsen, harga impor barang, indeks biaya buruh, hingga biaya unit buruh.
Untuk negara besar seperti di Amerika Serikat, mereka menggunakan alat ukur lain selain CPI, yaitu Personal Consumption Expenditures (PCE) atau data Pengeluaran Konsumsi Pribadi untuk mengukur tingkat inflasinya.
Sedangkan untuk di Negara Eropa, mereka cenderung menggunakan Harmonized Index of Consumer Prices (HICP) atau Indeks Harmonisasi Harga Konsumen untuk menilai tingkat inflasi di negaranya.
Dampak Perilisan CPI di Pasar
CPI lebih tinggi dari ekspektasi
Ini biasanya menandakan inflasi yang meningkat, yang dapat memicu kekhawatiran tentang kesehatan ekonomi. Pasar mungkin bereaksi negatif dengan mengantisipasi kebijakan moneter yang lebih ketat dari bank sentral, seperti kenaikan suku bunga, yang dapat meredam aktivitas ekonomi dan laba perusahaan. Namun, jika inflasi sudah tinggi dan kenaikannya sesuai harapan, pasar mungkin bereaksi positif, melihatnya sebagai tanda bank sentral mengambil kendali.
CPI lebih rendah dari ekspektasi
Ini menunjukkan inflasi yang melambat, yang dapat positif bagi pasar karena menyiratkan biaya pinjaman yang lebih rendah dan potensi laba perusahaan yang lebih tinggi. Namun, jika inflasi turun terlalu rendah, dapat menyebabkan deflasi, yang juga dapat merugikan perekonomian.
Hubungan antara Data CPI dan Pengangguran
Indeks Harga Konsumen (CPI) dan pengangguran merupakan indikator ekonomi penting yang memberikan wawasan mengenai kesehatan dan kinerja perekonomian secara keseluruhan. Meskipun keduanya mengukur berbagai aspek aktivitas ekonomi, terdapat hubungan di antara keduanya, dan para ekonom sering kali menganalisis hubungan keduanya untuk memahami tren ekonomi. Berikut hubungan CPI dan pengangguran:
Trade-Off Inflasi dan Pengangguran
Hubungan antara inflasi (yang diukur dengan CPI) dan pengangguran sering digambarkan dengan kurva Phillips. Kurva Phillips menunjukkan hubungan terbalik antara inflasi dan pengangguran dalam jangka pendek. Artinya, ketika inflasi meningkat, pengangguran cenderung menurun, dan sebaliknya.
Idenya adalah ketika inflasi rendah, dunia usaha akan lebih bersedia untuk merekrut pekerja, sehingga akan menurunkan angka pengangguran. Sebaliknya, ketika inflasi tinggi, dunia usaha mungkin akan lebih enggan untuk mempekerjakan pekerja, sehingga menyebabkan tingginya pengangguran.
Tekanan Upah
Inflasi, sebagaimana tercermin dalam CPI, dapat berdampak pada upah riil. Upah riil adalah upah nominal yang disesuaikan dengan inflasi. Jika inflasi tinggi, hal ini akan mengikis daya beli uang, dan pekerja mungkin akan menuntut upah nominal yang lebih tinggi untuk mempertahankan standar hidup mereka.
Tuntutan upah yang tinggi dapat memberikan tekanan pada dunia usaha, yang berpotensi menyebabkan peningkatan pengangguran jika dunia usaha tidak mampu membayar upah yang lebih tinggi.
Kebijakan Bank Sentral
Bank sentral, seperti Federal Reserve di Amerika Serikat, sering menggunakan data inflasi dan pengangguran untuk merumuskan kebijakan moneter.
Bank sentral dapat menyesuaikan suku bunga untuk mempengaruhi inflasi. Suku bunga yang lebih tinggi dapat mendinginkan perekonomian yang terlalu panas dan mengurangi inflasi, namun juga dapat menyebabkan tingginya pengangguran karena pinjaman menjadi lebih mahal.
Harapan dan Perilaku
Ekspektasi mengenai inflasi dan pengangguran di masa depan dapat mempengaruhi perilaku perekonomian. Misalnya, jika masyarakat memperkirakan harga akan naik di masa depan (inflasi yang diperkirakan tinggi), mereka mungkin akan meminta upah yang lebih tinggi. Hal ini dapat mempengaruhi tingkat pengangguran.
Hubungan Jangka Panjang
Meskipun kurva Phillips menggambarkan trade-off jangka pendek antara inflasi dan pengangguran, dalam jangka panjang, para ekonom umumnya percaya bahwa tidak ada trade-off permanen antara keduanya. Hal ini dikenal sebagai kurva Phillips jangka panjang. Dalam jangka panjang, inflasi cenderung dipengaruhi oleh faktor-faktor selain tingkat pengangguran.
Penting untuk diingat bahwa hubungan antara CPI dan pengangguran bisa jadi rumit dan dipengaruhi oleh berbagai faktor ekonomi. Kondisi perekonomian, kebijakan pemerintah, peristiwa global, dan faktor struktural semuanya berperan dalam membentuk dinamika antara inflasi dan pengangguran dalam suatu perekonomian.